Selasa, 18 November 2014

Analsisis Kesalahan Berbahasa Tataran Ejaan Yang Disempurnakan Pada Latar Belakang Skripsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Islam Riau

Nama                           :Refi  Alrida
Semester / kelas           : 5 /D
Mata kuliah                 :Analisis Kesalahan Berbahasa

 Analsisis Kesalahan Berbahasa Tataran Ejaan Yang Disempurnakan Pada Latar Belakang Skripsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Islam Riau
Nama : Hayati
Npm :10235623
1.      Kesalahan penulisan Huruf  Besar atau Huruf Kapital.
Penulisan huruf kapital yang kita jumpai dalam tulisan-tulisan resmi kadang-kadang menyimpang dari kaidah- kaidah yang berlaku contohnya  skripsi pendidikan Akuntansi banyak kesalahan yang saya jumpai terutama pada penulisan huruf kapital.Pada gambar disamping terdapat kesalahan penulisan huruf kapital pada awal kalimat.seharusnya huruf pertama dalam kalimat ini harus menggunakan huruf  kapital tetapi pada skipsi ini terdapat penulisan huruf kecil yang menyebabkan kesalahan

   Begitu juga Pada gambar disamping terdapat kesalahan penulisan huruf kapital pada awal kalimat.seharusnya huruf pertama dalam kalimat ini harus menggunakan huruf  kapital tetapi pada skipsi ini terdapat penulisan huruf kecil yang menyebabkan kesalahan

Selanjutnya penulisan huruf kapital diakhir kalimat yaitu pada kata bank.seharusnya kata bank ditulis dengan huruf kecil pada akhir kalimat bukan menggunakan huruf kapital.





Selanjutnya penggunaan huruf kapital setelah tanda koma yang terdapat pada skipsi ini.seharusnya huruf kapital itu ditulis setelah tanda titik yaitu diawal kalimat bukansetelah tanda koma.







2.      Kesalahan penulisan preposisi
 pada kata di samping kata preposisis yaitu dipandang seharusnya penulisan preposisi nya kata padang harus ditulis pisah menjadi di pandang
begitu juga pada kata dialami seharusnya di pisah menjadi di alami
selanjutnya penggunaan prepososi di- pada kata diperoleh seharusnya ditulis pisah menjadi di peroleh.

3.      Kesalahan penulisan pertikel pun
Pemakaian kesalahan masih sering menulis partikel pun dengan kata yang mendahuluinya serangkai.pertikel pun ditulis terpisah karena sudah hampir seperti kata lepas.didalam kripsi ini terdapat kesalahan penulisan partikel pun yaitu pada contoh disamping pada kata maupun seharusnya  partikel maupun harus ditulis pisah menjadi mau pun  karena sudah hampir seperti kata lepas.



Itulah kesalahan-kesalahan yang saya temui pada skipsi mahasiswa pendidikan akuntansi universitas islam riau.kesalahan yang banyak saya dapatkan yaitu kesalahan pada penggunaan huruf kapital yang tidak tepat.untuk itu saya mengajak teman-teman semua untuk hati hati lagi dengan menggunakan huruf kapital sesuai pada tempatya.







Analisis Kesalahan Pidato Jokowi dalam Acara Muktamar PKB 2014

Nama                           :Refi  Alrida
Semester / kelas           : 5 /D
Mata kuliah                 :Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis Kesalahan Pidato Jokowi dalam Acara Muktamar PKB 2014
Pada pidato Jokowi (presiden terpilih) ada beberapa kesalahan berbahasa yang dapat kita analisis dari berbagai bidang bahasa. Kesalahan berbahasa tersebut dapat kita kaji melalui tataran fonologi,tataran morfologi,tataran sintaksis,tataran semantik,dan tataran wacana. Ketika Jokowi berpidato didepan umum ada beberapa kesalahnnya yang dapat kita dengar yaitu dari segi fonologinya yang berkaitan dengan bunyi. Setiap lambang bunyi bahasa mempunyai lafal atau ucapan tertentu yang tidak boleh dilafalkan menurut kemauan masing-masing pemakai bahasa.
1.      Analisis kesalahan bahasa tataran fonologi
  • Pintar   = pinter
Kesalahan pelafalan karena adanya perubahan fonem ,Misalnya pada kata “pintar”,Jokowi menyebutkan kata “pintar”  menjadi  “pinter”. Disini dapat kita lihat bahwa ada perubahan fonem vokal / a / dilafalkan menjadi / e /. Didalam KBBI, pengertian pinter tidak ditemukan artinya ,sedangkan jika kita lihat pengertian pintar dalam KBBI (1078),pintar adalah 1 pandai ; cakap 2 cerdik 3 mahir ( melakukan atau mengerjakan sesuatu). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengucapan dapat menyebabkan perbedaan makna.
a.       Kesalahan pelafalan karena perubahan fonem
·         Kemaren  =  kemarin
Dalam analisis kesalahan bahasa pada tataran fonologi terdapat kesalahan pada kata kemaren yaitu penghilangan fonem vokal  /i/ seharusnya ditulis kata yang baku yaitu kemarin dalam KBBI artinya ke·ma·rin n hari sebelum hari ini.
·         Bener   =  benar
Begitu juga pada kata bener yang terdapat kesalahan bahasa pada perubahan fonem vokal /a/ menjadi fonem vokal /e/ seharusnya kata baku ialah benar bukan bener.dalam KBBi yang artinya be·nar a 1 sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); betul; tidak salah.
           

  • Lipat                → lipet

·         Kemarin          →kemaren
Pada kata tersebut terjadi kesalahan perubahan fonem / a / menjadi / e /.
Kemudian adanya penghilangan fonem konsonan / h / pada kata :
·         Hitung             → itung
Jika kita lihat pada tataran morfologi kesalahan berbahasanya terletak pada pengulangan seluruhnya seperti yang diucapkan Jokowi pada kata “kita cari cari cari cari” sehingga jika didengar hanya kata” cari” saja dapat dipahami pendengar.
Kesalahan berbahasa selanjutnya dapat kita lihat dalam bidang sintaksis frasa  ,adanya pengaruh bahasa daerah Jokowi yaitu bahasa Jawa pada kalimat “ Saya berfikir bodo-bodoan saja”. Kata bodo-bodoan merupakan kata yang digunakan Jokowi yang berasal dari daerah beliau yang jika diartikan dalam bahasa indonesia menjadi bodoh . kalimat tersebut jika diperbaiki menjadi :
  • Saya berfikir bodoh-bodoh saja .
  • Minyaknya dibeli,dimasukin ke Indonesia kepiye iki lo.
Penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan . bentuk superlatif yang berlebihan adalah suatu bentuk yang mengandung arti ‘paling’ dalam suatu perbandingan. Bentuk yang mengandung arti ‘ paling’ itu dapat dihasilkan dengan suatu adjectiva ditambah adverbia amat,sangat,sekali,atau paling. Jika ada dua adverbia digunakan sekaligus dalam menjelaskan adjectiva pada sebuah kaliamat,terjadilah bentuk superlatif yang berlebihan ,misalnya pada kalimat yang diucapkan Jokowi seperti ini :
  • Pengetahuan yang baik dan sangat berbahaya sekali kalau kita kalah berkompetensi.
Pada kalimat tersebut terdapat kesalahan bentuk superlatif yaitu tedapat kata sangat dan sekali.

Analisis kesalahan berbahasa tataran morfologi pada majalah bobo

NAMA : REFI ALRIDA
NPM  : 126210249
KELAS : 5D
Analisis kesalahan berbahasa tataran morfologi pada majalah bobo
Edisi 09, terbit 21 juli 2013
Kaidah atau aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan dalam buku-buku tata bahasa. Dalam pengajaran bahasa di sekolah pun tata cara pembentukan kata sudah diajarkan. Meskipun demikian, hal itu tidak berarti semua bentukan kata dalam bahasa Indonesia telah dilakukan melalui proses yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam kenyataan berbahasa, masih sering kita jumpai bentukan kata yang menyimpang dari kaidah.
Baik ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain:
a.       Penghilangan afiks
b.      Bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan
c.       Peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh
d.      Penggantian morfem
e.       Penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-
f.       Pemakaian afiks yang tidak tepat
g.      Penentuan bentuk dasar yang tidak tepat
h.      Penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata
i.        Pengulangan kata majemuk yang tidak tepat






1.      Penghilangan Afiks
a.       Penghilangan prefiks meng-
Contoh:
Kata tidak baku
Yuk, kita lihat bunga-bunga dihalaman(halaman 3)
Kata baku
Yuk,kita melihat bunga-bunga dihalaman.

Kata tidak baku
Padahal bunga-bunga itu telah membuat halaman rumah jadi lebih indah(halaman 5)
Kata baku
Padahal bunga-bunga itu telah membuat halaman menjadi lebih indah.

Kata tidak baku
Tuh,kan emak jadi sedih
Kata baku
Tuh, kan emak menjadi sedih

Kata tidak baku
Emak tahu maksud coreng baik.
Kata baku
Emak mengetahui maksud coreng baik.


Kata tidak baku
Taci naik sampan mencari sumber tumpahan minyak.
Kata baku
Taci menaiki sampan mencari sumber tumpahan minyak.
           
Dari kalimat di atas terjadi kesalahan karena telah menghilangkan afiks meng- yang seharusnya ada pada kata lihat, jadi, tahu, naik. Kata tersebut pada kalimat di atas  merupakan kata dasar yang menduduki predikat pada kalimat. Sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku, dalam kalimat tersebut harus dieksplisitkan prefiks meng- yaitu melihat menjadi, mengetahui, menaiki.Pada saat menganalisis majalah bobo ini banyak saya temukan penghilangan prefiks meng- pada kata bentukan.hal ini terjadi disebabkan oleh penghematan yang sebenarnya tidak perlu terjadi karna merupakan pemakaian yang salah.dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa penghilangan prefiks meng- ini tidak dibenarkan karna dapat merusak kaidah bahasa.


b.      Penghilangan prefiks ber-
Kata tidak baku
 “Hati-hati jangan merusak bunga kata emak(halaman 4)
Kata baku
 “berhati- hati jangan merusak bunga kata emak.

Kata tidak baku  : Aku mau main mobil-mobilan.( halaman 24)
Kata baku : Aku mau bermain mobil-mobilan

Kata tidak baku  : Aku langganan bobo junor looh.(halaman 3)
Kata baku: Aku berlangganan bobo junior looh.
Dalam prefiks ber- sering kali terdapat kesalahan pemakaian bahasa indonesia pada contoh di atas yaitu pada kata” Hati-hati }{main}{langganan}.seharusnya kata-kata tersebut harus sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baku,dalam predikat tersebut harus dieksplisitkan prefiks ber- yaitu menjadi{berhati-hati}{bermain}{berlangganan}.sehingga orang dapat menangkap maksud akan dengan mudah tidak berbelit-belit.
 2.     Peluluhan Bunyi
Kata tidak baku: Coreng sering menyemooh teman sebayanya
Kata baku: Coreng sering mencemooh teman sabayanya
           
Pada contoh diatas terdapat kesalahan bahasa dalam peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh menjadi luluh yaitu pada kata” menyemooh”seharusnya kata dasar yang berfonem awalan bunyi /c/ yaitu mencemooh.  


3.      Penyingkatan Morf

Kata tidak baku:Tuh, kan emak jadi sedih
Kata baku: Tuh,kan emak menjadi sedih.

Kata tidak baku
Tapi, lain kali minta izin dulu, ya.( halaman 5)
Kata baku
Tetapi, lain kali minta izin, dulu ya.
           
Penyingkatan morf ini terjadi karena pengaruh bahasa daerah yaitu pada ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulisan. pencampuran ragam lisan dan tulisan akan menghasilkan pemakaian bentuk kata yang salah seperti contoh diatas.






kesalahan pada koran kompas

Analisis Kesalahan Berbahasa pada Tataran Sintaksis (Koran kompas Edisi 16 oktober 2014)

1.      Adanya pengaruh bahasa daerah
Ø  Koran kompas edisi 16 oktober 2014 halaman 21 dengan judul Wakil Rakyat Ramai-Ramai Gadaikan Surat Keputusan (SK), dengan kalimat:
-          Biarkan ajelah tak masalah tu dengan syarat ketika pembayaran ke bank.
Analisis kesalahan:
Kata yang bercetak miring di atas merupakan kesalahan dalam berbahasa. Kesalahan itu disebabkan adanya pengaruh dari bahasa daerah. Sebaiknya kata di yang bercetak miring tersebut diganti dengan sajalah, tidak dan itu.

2.      Penggunaan preposisi yang tidak tepat
Ø  Koran kompas edisi 16 oktober 2014 halaman 22 dengan judul Robot Piano Mainkan Nada, dengan kalimat:
-          Program dibuat agar mengatur kerja solenoid menekan pada piano.
Analisis kesalahan:
Kata yang bercetak miring di atas terjadi kesalahan, karena penggunaan preposisinya yang tidak tepat. Sebaiknya kata agar itu diganti dengan kata untuk. Sehingga perbaikan kalimat di atas adalah:
-          Program dibuat untuk  mengatur kerja solenoid menekan pada piano.

3.      Susunan kata yang tidak tepat
Ø  Koran kompas edisi 16 0ktober 2014 halaman 22
-          Investasi bagi para eksekutif dijakarta.
Analisis kesalahan:
Kata yang bercetak miring di atas terjadi kesalahan, karena penyusunan katanya yang tidak tepat. Sebaiknya diperbaiki menjadi:
-          Bagi para investasi eksekutif dijakata.


4.      Penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir
Ø  Koran kompas edisi 16 oktober 2014 halaman 19 dengan judul Terhibur Tingkah Lucu Musang, dengan kalimat:
-          Saat ini kita juga tengah bersiap-siap untuk ikut gelar kontes musang se-Sumatra.
Kata-kata yang dicetak miring pada kalimat di atas merupakan penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Karena dalam sebuah kalimat tidak hemat atau bisa disebut pemborosan kata. Oleh karena itu, yang digunakan salah satu saja agar tidak mubazir. Perbaikan dapat diungkapkan seperti berikut:
-          Saat ini kita juga bersiap-siap untuk ikut gelar kontes musang se-indonesia.
-          Saat ini kita tengah bersiap-siap untuk ikut gelar kontes musang se-indonesia.

5.    Penggunaan istilah asing
Ø  Koran kompas edisi 16 oktober 2014 halaman 4 dengan judul penegak hukum, dengan kalimat: .
-      perlindungan terhadap saksi pelaku yang bekerja sama (justice collaborator)
Analisis kesalahan:           
Kalimat di atas belum dapat dipahami oleh orang yang berpendidikan rendah karena pada kalimat di atas terdapat istilah asing yang tidak dipahami. Akan lain halnya jika istilah asing yang dicetak miring tersebut diganti dengan istilah dalam bahasa Indonesia. Istilah justice collaborator) diganti dengan pelaku kerja sama. Sehingga menjadi kalimat berikut ini:
-      perlindungan terhadap saksi pelaku yang bekerja sama.


kesalahan pada papan nama

Poto disamping kami ambil  dijalan Suka karya simpang Kualu, kesalahan adalah tidak menggunaka hukum D-M, banyak masyarakat Indonesia bangga apabila menggunakan bahasa asing bisa kita lihat disepanjang jalan, seharusnya yang benar adalah “Salon Angel”.








disamping juga tedapat kesalahan sama  penggunaan kata asing dengan penjelasan diatas seharusnya tulisan foto copy tidak memakai huruf f c dan y diganti dengan huruf p,k dan i sehingga menjadi poto kopi.terkadang masyarakat Indonesia lebih bangga menggunakan bahasa asing dari ada bahasa Indonesia sendiri seharusnya kita harus mempertahankan jati diri bahasa Indonesia itu sendiri.











Poto ini diambil pada tanggal 25-5- 2014 di Panam kesalahan yang terdapat adalah menggunakan bahasa asing yaitu “Citra Garden Panam” seharusnya “Taman Citra Panam”. Penggunaan bahasa asing.




Poto ini kami ambil dijalan Arifin Ahmad pada jam,,,,,,,,,, kesalahan pada spanduk ini adalah tidak menggunakan hukum D-M yaitu diterangkan dan menerangkan selain itu  menggunakan bahasa asing seperti body repair, over houl, tune up, ac. Seharusnya menggunakan hukum D-M sehingga menjadi bengkel ABS dan dijelaskan maksud dari ABS tersebut.





Poto ini diambil pada hari Minggu tanggal 25 Mei 2014 tepatnya dijalan Purwodadi (Panam). Disini terdapat kesalahan berbahasa yaitu menggunakan bahasa asing dan tidak menggunakan hukum D-M, solusiya kita sebagai masyarakat Indonesia harus mempertahankan jati diri bahasa Indonesia, kesalahannya yaitu Al-Karomah Residence”kesalahan itu bisa kita ganti dengan “Perumahan Al-Karomah”

Dapat dilihat pada gambar diatas pada papan nama BANK yang diberi tanda merah. Terdapat kesalahan penulisan papan nama tersebut. Kata “bank sinarmas” seharusnya ditulis dengan “BANK Sinarmas ” terdapat kesalahan pemakaian huruf kapital diawal kalimat