NAMA : REFI ALRIDA
NPM : 126210249
KELAS : 5D
Analisis kesalahan
berbahasa tataran morfologi pada majalah bobo
Edisi 09, terbit 21
juli 2013
Kaidah atau aturan pembentukan kata
dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan dalam buku-buku tata
bahasa. Dalam pengajaran bahasa di sekolah pun tata cara pembentukan kata sudah
diajarkan. Meskipun demikian, hal itu tidak berarti semua bentukan kata dalam
bahasa Indonesia telah dilakukan melalui proses yang benar sesuai dengan kaidah
yang berlaku. Dalam kenyataan berbahasa, masih sering kita jumpai bentukan kata
yang menyimpang dari kaidah.
Baik ragam tulis maupun ragam lisan
dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran
morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi disebabkan oleh berbagai
hal. Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain:
a.
Penghilangan
afiks
b. Bunyi yang
seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan
c.
Peluluhan
bunyi yang seharusnya tidak luluh
d. Penggantian
morfem
e.
Penyingkatan
morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-
f.
Pemakaian
afiks yang tidak tepat
g. Penentuan
bentuk dasar yang tidak tepat
h. Penempatan
afiks yang tidak tepat pada gabungan kata
i.
Pengulangan
kata majemuk yang tidak tepat
1.
Penghilangan Afiks
a.
Penghilangan prefiks meng-
Contoh:
Kata tidak
baku
Yuk, kita lihat
bunga-bunga dihalaman(halaman 3)
Kata baku
Yuk,kita melihat
bunga-bunga dihalaman.
Kata tidak
baku
Padahal bunga-bunga itu telah membuat halaman rumah jadi lebih indah(halaman 5)
Kata baku
Padahal bunga-bunga itu telah membuat halaman menjadi lebih indah.
Kata tidak
baku
Tuh,kan emak jadi
sedih
Kata baku
Tuh, kan emak menjadi
sedih
Kata tidak
baku
Emak tahu
maksud coreng baik.
Kata baku
Emak mengetahui
maksud coreng baik.
Kata tidak
baku
Taci naik
sampan mencari sumber tumpahan minyak.
Kata baku
Taci menaiki sampan mencari sumber tumpahan
minyak.
Dari kalimat di atas terjadi
kesalahan karena telah menghilangkan afiks meng-
yang seharusnya ada pada kata lihat, jadi, tahu, naik. Kata tersebut pada kalimat di atas merupakan kata dasar yang menduduki predikat
pada kalimat. Sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku, dalam kalimat tersebut
harus dieksplisitkan prefiks meng-
yaitu melihat menjadi, mengetahui, menaiki.Pada saat menganalisis majalah bobo
ini banyak saya temukan penghilangan prefiks meng- pada kata bentukan.hal ini
terjadi disebabkan oleh penghematan yang sebenarnya tidak perlu terjadi karna
merupakan pemakaian yang salah.dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa
penghilangan prefiks meng- ini tidak dibenarkan karna dapat merusak kaidah
bahasa.
b. Penghilangan prefiks
ber-
Kata tidak
baku
“Hati-hati jangan merusak bunga
kata emak(halaman 4)
Kata baku
“berhati- hati jangan merusak
bunga kata emak.
Kata tidak
baku : Aku mau main mobil-mobilan.( halaman 24)
Kata baku : Aku
mau bermain mobil-mobilan
Kata tidak
baku :
Aku langganan bobo junor
looh.(halaman 3)
Kata baku: Aku berlangganan bobo junior looh.
Dalam
prefiks ber- sering kali terdapat kesalahan pemakaian bahasa indonesia pada
contoh di atas yaitu pada kata” Hati-hati }{main}{langganan}.seharusnya
kata-kata tersebut harus sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baku,dalam
predikat tersebut harus dieksplisitkan prefiks ber- yaitu
menjadi{berhati-hati}{bermain}{berlangganan}.sehingga orang dapat menangkap
maksud akan dengan mudah tidak berbelit-belit.
2.
Peluluhan Bunyi
Kata tidak baku:
Coreng
sering menyemooh teman
sebayanya
Kata baku:
Coreng
sering mencemooh teman
sabayanya
Pada contoh diatas terdapat
kesalahan bahasa dalam peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh menjadi
luluh yaitu pada kata” menyemooh”seharusnya
kata dasar yang berfonem awalan bunyi /c/ yaitu mencemooh.
3.
Penyingkatan Morf
Kata tidak
baku:Tuh, kan emak jadi sedih
Kata baku: Tuh,kan
emak menjadi sedih.
Kata tidak
baku
Tapi, lain kali
minta izin dulu, ya.( halaman 5)
Kata baku
Tetapi, lain kali
minta izin, dulu ya.
Penyingkatan morf ini terjadi karena
pengaruh bahasa daerah yaitu pada ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulisan.
pencampuran ragam lisan dan tulisan akan menghasilkan pemakaian bentuk kata
yang salah seperti contoh diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar